089 Al-Fajr
“Dalam ayat ini dapatlah kita menemui suatu rahasia pembangunan yang akan kita jadikan i’tibar dizaman kita ini. Yaitu, baik kaum ‘Aad, atau kaum Stamud Fir’un-Fir’un di Mishr dizaman dahulu itu telah membangun. Malahan ada yang sanggup mendirikan rumah-rumah indah dengan memahat gunung, rupanya kepandaian insinyur dan arsitek telah ada diwaktu itu. Sampai sekarang kita lihat bekas bangunan Fir’un yang telah beribu tahun yang sangat mena’jubkan. Tetapi untuk membangunkan batu dan bata, pyramide dan patung, mereka telah merusak dimuka bumi. Yang mereka bangun hanya benda, tetapi yang mereka runtuhkan ialah budi ; Keadilan mereka tukar dengan kezaliman. Kebenaran mereka tukar dengan kebathilan. Sehingga pembangunan lahir itu tegak diatas kehancuran nilai pri-kemanusiaan.” – Prof Dr Hamka (Tafsir Al-Azhar Juzu’ 29-30 (Yayasan Latimojong), m.s. 128)
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ وَٱلْفَجْرِ
Demi fajar
(89 : 1)
وَلَيَالٍ عَشْرٍۢ
Demi malam yang sepuluh
(89 : 2)
وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ
Demi genap, demi ganjil
(89 : 3)
وَٱلَّيْلِ إِذَا يَسْرِ
Demi malam apabila dia telah berjalan
(89 : 4)
هَلْ فِى ذَٰلِكَ قَسَمٌۭ لِّذِى حِجْرٍ
Adakah pada yang demikian itu satu sumpah bagi yang beraqal?
(89 : 5)
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ
Apakah tidak engkau perhatikan bagaimana perbuatan Tuhan-mu dengan kaum 'Aad?
(89 : 6)
إِرَمَ ذَاتِ ٱلْعِمَادِ
(Yaitu) Iram yang empunya kemegahan?
(89 : 7)
ٱلَّتِى لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى ٱلْبِلَٰدِ
Yang belum pernah diadakan bandingannya dinegeri-negeri itu?
(89 : 8)
وَثَمُودَ ٱلَّذِينَ جَابُوا۟ ٱلصَّخْرَ بِٱلْوَادِ
Dan kaum Tsamud yang mengangkut batu-gunung kelembah itu?
(89 : 9)
وَفِرْعَوْنَ ذِى ٱلْأَوْتَادِ
Dan Fir'un yang mempunyai bangunan-bangunan teguh?
(89 : 10)
ٱلَّذِينَ طَغَوْا۟ فِى ٱلْبِلَٰدِ
Yang berbuat sewenang-wenang di negeri-negeri itu?
(89 : 11)
فَأَكْثَرُوا۟ فِيهَا ٱلْفَسَادَ
Maka mereka perbanyaklah didalamnya kerusakan.
(89 : 12)
فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ
Maka dicurahkanlah oleh Tuhan-mu kepada mereka cambuk siksaan.
(89 : 13)
إِنَّ رَبَّكَ لَبِٱلْمِرْصَادِ
Sesungguhnya Tuhan-mu tetap ditempat pengawasan.
(89 : 14)
فَأَمَّا ٱلْإِنسَٰنُ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ فَأَكْرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَكْرَمَنِ
Maka adapun manusia itu, apabila diberi percobaan akan dia oleh Tuhannya, iaitu diberi-Nya dia kemuliaan dan diberi-Nya dia ni'mat, maka berkatalah dia: "Tuhanku telah memuliakan-daku."
(89 : 15)
وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَهَٰنَنِ
Dan adapun apabila Tuhan-nya memberikan percobaan kepadanya, yaitu dijangkakan-Nya rezekinya, maka dia berkata: "Tuhanku telah menghinakan-daku".
(89 : 16)
كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ ٱلْيَتِيمَ
Tidak sekali-kali ! Bahkan kamu tidak memuliakan anak-yatim.
(89 : 17)
وَلَا تَحَٰٓضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ
Dan kamu tidak ajak-mengajak atas memberi makan orang miskin
(89 : 18)
وَتَأْكُلُونَ ٱلتُّرَاثَ أَكْلًۭا لَّمًّۭا
Dan kamu makan harta warisan orang ; makan sampai licin.
(89 : 19)
وَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّۭا جَمًّۭا
Dan kamu suka sekali akan harta ; kesukaan sampai keji.
(89 : 20)
كَلَّآ إِذَا دُكَّتِ ٱلْأَرْضُ دَكًّۭا دَكًّۭا
Tidak sekali-kali! Apabila kelak bumi ini dihancurkan, sehancur-hancurnya.
(89 : 21)
وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلْمَلَكُ صَفًّۭا صَفًّۭا
Dan datang Tuhan engkau, sedang malaikat hadir berbaris-baris
(89 : 22)
وَجِا۟ىٓءَ يَوْمَئِذٍۭ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍۢ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكْرَىٰ
Dan akan didatangkan pada hari itu neraka jahannam ; Pada hari itu teringatlah manusia ; padahal apa gunanya peringatan lagi ?
(89 : 23)
يَقُولُ يَٰلَيْتَنِى قَدَّمْتُ لِحَيَاتِى
Dia akan berkata : Wahai, alangkah baiknya jika aku dari semula telah bersedia untuk penghidupanku ini.
(89 : 24)
فَيَوْمَئِذٍۢ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهُۥٓ أَحَدٌۭ
Maka pada hari itu, tidak siapapun akan dapat meng-'azab seperti azab-Nya.
(89 : 25)
وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُۥٓ أَحَدٌۭ
Dan tidak siapapun akan dapat mengikat seperti ikatan-Nya.
(89 : 26)
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ
Wahai jiwa yang telah mencapai ketenteraman
(89 : 27)
ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةًۭ مَّرْضِيَّةًۭ
Kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai
(89 : 28)
فَٱدْخُلِى فِى عِبَٰدِى
Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku,
(89 : 29)
وَٱدْخُلِى جَنَّتِى
Dan masuklah kedalam syurga-Ku.
(89 : 30)
Sumber Rakaman: Cheikh Abdel Bassed Abdel-Samad – The Holy Koran Volume II (Voice of Lebanon VLMX 66, LP, Lebanon, 1976) – http://mrsblucher.blogspot.my/2011/10/cheikh-abdel-bassed-abdel-samad-holy.html
Maklumat gambar: Qari pilihan laman ini, Syeikh Abdul Basit (rahimahullah) sebagai jemputan khas sempena pembukaan Masjid Negara, Kuala Lumpur pada 27 Ogos, 1965. ( Sumber: http://my1foto.penerangan.gov.my/stock-photo/pertandingan-bacaan-alquran-di-masjid-negara-kuala-lumpur-334052.html )
Surah Al-Fajr ini adalah salah satu surah yang telah dibaca oleh beliau ketika itu. ( Sumber: http://majalahqalam.kyoto.jp/msa/detail/page:12?start%5Byear%5D=1965&start%5Bmonth%5D=10 )